Alami, Kolam Renang Desa Pancasan Selalu Ramai Pengunjung
BANYUMAS (KRjogja.com) - Satu-satunya kolam renang milik pemerintah desa (pemdes) di Kabupaten Banyumas sampai sekarang hanya ada di Desa Pancasan, Kecamatan Ajibarang, Banyumas. Prinsip dasar untuk berkembangnya keberadaan kolam renang yang sudah ada sejak jaman Penjajahan Belanda tersebut ternyata sederhana, yakni berprinsip 'murah meriah'. Justru dengan hanya membaar Rp 3 ribu/pengunjung, Kolam Renang Tirta Alami Pancasan makin meningkat fasilitasnya.
Hal itu bisa dibuktikan setiap ada hari libur, seperti Minggu dan tanggal-tanggal merah, obyek wisata lokal milik pemdes Pancasan tersebut jumlah pengunjung selalu naik hingga 50 persen dibanding hari biasa. Bahkan sekarang ini, sejak anak sekolah memasuki tahun ajaran baru, selepas sekolah banyak siswa bermain air disitu.
Keunggulan kolam renang Tirta Alami Pancasan, Kecamatan Ajibarang adalah air kolamnya yang alami, karena bersumber dari air sumber (tuk) besar Sungai Tajum. Airnya yang alami, tentu amat segar untuk renang. Sebagian besar pengunjung adalah anak usia sekolah dari Ajibarang, Wangon, Cilongok, dan Bumiayu.
“Setiap hari libur sekolah, pengunjung Tirta Alami Pancasan mencapai 200 orang. Kalau di hari biasa saat pulang sekolah paling hanya 100 orang,” kata Luri, koordinator loket Tirta Alami Pancasan, KRjogja.com, beberapa waktu lalu. Disebutkan, dengan penghasilan kotor seperti itu, kolam renang masih tetap untung, karena seluruh pekerjanya lebih mengutamakan pengabdian ketimbang cari penghasilan berlebih.
Lokasi kolam renang yang berada di tepi jalan raya Ajibarang-Wangon dan harga tiket masuknya relatif murah, yakni untuk orang dewasa Rp 3.000,- dan anak-anak TK-SD Rp 2.000. “ Meski persaingan untuk obyek wisata wahana air makin ketat, namun Tirta Alami ini sudah cukup lama dikenal masyarakat luas, sehingga tetap ramai,” tuturnya.
Tak jauh beda dengan obyek wisata Masjid Saka Tunggal dan Taman Kera yang juga dikelola pemdes Cikakak, Kecamatan Wangon, Banyumas. Menurut Sri, penjaga loket, pengunjung berdatangan di hari libur mencapai 300 orang. Hal itu berbeda jauh di hari efektif sekolah hanya 100-150 orang/hari. “Pengunjung biasanya rombongan dari sekolah-sekolah atau para pelajar yang ingin memanfaatkan liburan dengan jalan-jalan kesini,” ujarnya. (Ero)? Sumber
Hal itu bisa dibuktikan setiap ada hari libur, seperti Minggu dan tanggal-tanggal merah, obyek wisata lokal milik pemdes Pancasan tersebut jumlah pengunjung selalu naik hingga 50 persen dibanding hari biasa. Bahkan sekarang ini, sejak anak sekolah memasuki tahun ajaran baru, selepas sekolah banyak siswa bermain air disitu.
Keunggulan kolam renang Tirta Alami Pancasan, Kecamatan Ajibarang adalah air kolamnya yang alami, karena bersumber dari air sumber (tuk) besar Sungai Tajum. Airnya yang alami, tentu amat segar untuk renang. Sebagian besar pengunjung adalah anak usia sekolah dari Ajibarang, Wangon, Cilongok, dan Bumiayu.
“Setiap hari libur sekolah, pengunjung Tirta Alami Pancasan mencapai 200 orang. Kalau di hari biasa saat pulang sekolah paling hanya 100 orang,” kata Luri, koordinator loket Tirta Alami Pancasan, KRjogja.com, beberapa waktu lalu. Disebutkan, dengan penghasilan kotor seperti itu, kolam renang masih tetap untung, karena seluruh pekerjanya lebih mengutamakan pengabdian ketimbang cari penghasilan berlebih.
Lokasi kolam renang yang berada di tepi jalan raya Ajibarang-Wangon dan harga tiket masuknya relatif murah, yakni untuk orang dewasa Rp 3.000,- dan anak-anak TK-SD Rp 2.000. “ Meski persaingan untuk obyek wisata wahana air makin ketat, namun Tirta Alami ini sudah cukup lama dikenal masyarakat luas, sehingga tetap ramai,” tuturnya.
Tak jauh beda dengan obyek wisata Masjid Saka Tunggal dan Taman Kera yang juga dikelola pemdes Cikakak, Kecamatan Wangon, Banyumas. Menurut Sri, penjaga loket, pengunjung berdatangan di hari libur mencapai 300 orang. Hal itu berbeda jauh di hari efektif sekolah hanya 100-150 orang/hari. “Pengunjung biasanya rombongan dari sekolah-sekolah atau para pelajar yang ingin memanfaatkan liburan dengan jalan-jalan kesini,” ujarnya. (Ero)? Sumber
0 komentar:
Post a Comment