Magelang (ANTARA News) - Banjir lahar dingin yang melanda Sungai Putih, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menyebabkan enam rumah dan dua mushala di Desa Blongkeng, Kecamatan Ngluwar, rusak parah dan ambruk ke sungai.

Kepala Desa Blongkeng Yulianto di Magelang, Jumat, mengatakan mushala di Dusun Karangasem sudah ambruk ke sungai dan tinggal menyisakan bagian teras, sedangkan mushala di Dusun Basiran dinding bangunannya sudah retak-retak.

Ia menyebutkan enam rumah yang rusak, yakni milik Muh Sukri, Mukidin, dan Ali Mardani warga Dusun Basiran, Nur Ahmad Yuni dan Suharti warga Karangasem, dan Muhasin warga Dusun Karangrejo.

Puluhan rumah lainnya juga terancam ambruk ke sungai karena lahar dingin menerjang tebing sungai sehingga longsor. Saat ini belum ada penangangan dari aparat terkait, bahkan kecamatan juga belum meninjau lokasi bencana.

Menurut Yulianto pihaknya sudah melaporkan kejadian itu ke Camat Ngluwar baik lisan maupun tertulis. Namun, dia tidak tahu kapan laporan tersebut akan ditindaklanjuti.

Seorang pemilik rumah yang rusak Mukidin mengatakan rumahnya, rumah orang tua, dan kakaknya rusak parah serta terancam ambruk ke sungai. "Kami tidak berani masuk ke dalam rumah lagi. Kami setiap malam tinggal di masjid. Sejauh ini belum ada bantuan yang kami terima," katanya.

Tokoh masyarakat Desa Blongkeng, Miftahul Huda, meminta pemerintah lebih tanggap terhadap permasalahan warganya. Menurut dia tebing sungai mulai ambrol sudah beberapa minggu lalu. Kondisinya semakin parah setelah banjir lahar besar pada Minggu (5/12) dan Rabu (8/12) sore.

Ia mengatakan, seharusnya ada sosialisasi dan penjelasan tentang penanganan tanggap bencana lahar dingin. Masyarakat harus diberi pengertian bagaimana mengantisipasi banjir lahar dingin Gunung Merapi agar tidak ada korban jiwa.

Di wilayah Desa Blongkeng, dasar Sungai Putih tergerus hingga lima meter. Akibatnya, sungai yang awalnya hanya sedalam sekitar 15 meter kini menjadi 20 meter. Lebar sungai juga bertambah karena tebing di kanan kiri sungai ambrol dan hanyut terbawa lahar.

Saat ini lebar Sungai Putih mencapai sekitar 70 meter, padahal lebar sungai yang berhulu di Gunung Merapi tersebut awalnya hanya sekitar 25 meter. Kebanyakan lahan yang ambrol ke sungai merupakan tanah pekarangan dan sawah.  (H018/K004) Antaranews.com