Kediri (ANTARA News) - Festival Kelud yang digelar di areal perkebunan Margomulyo, Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, tepatnya di sekitar Gunung Kelud (1.730 mdpl) sepi pengunjung.

Bupati Kediri, Haryanti Sutrisno, Sabtu mengakui jika kegiatan ini memang tidak seperti biasanya. Jumlah pengunjung tidak sebanyak pada hari libur, sehingga terlihat sepi.

"Tidak seperti biasanya, mungkin kurang sosialisasi padahal sudah jauh-jauh hari diumumkan," katanya saat membuka acara Festival Kelud di areal parkir, Gunung Kelud, Sabtu.

Walaupun kegiatan festival ini sepi pengunjung, ia mengaku tidak akan mengurangi minat para pengunjung datang ke lokasi Gunung Kelud. Pemkab sudah berupaya dengan membangun berbagai sarana dan prasarana memudahkan para pengunjung menuju lokasi.

Kegiatan festival ini merupakan agenda tahunan yang diselenggarapan pemkab. Banyak agenda lomba yang diselenggarakan, di antaranya lomba lukis, panjat tebing, lomba tari, festival band, serta pameran foto yang bertajuk "Kediri tempo doloe".

Hadir dalam agenda itu, beberapa tamu undangan dari kabupaten sekitar, seperti Blitar, Tulungagung, dan beberapa daerah lainnya. Bahkan, dari perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, juga datang .

Pelaksana tugas Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Kabupaten Kediri Edhi Purwanto mengakru optimistis pengunjung yang datang ke lokasi Kelud akan bertambah. Ia mengatakan, minimnya pengunjung saat ini disebabkan aktifitas pendidikan yang masih masuk aktif.

"Hari ini, sekolah - sekolah juga masih masuk, jadi mungkin belum bisa berlibur. Besok (Minggu, 14/11) kemungkinan besar lebih banyak pengunjung, karena sudah libur," ujarnya.

Edhi juga mengatakan, pemerintah juga sudah berupaya menambah berbagai fasilitas untuk kenyamanan para pengunjung, termasuk mematuhi aturan dari PVMBG, tentang larangan mendekati kawah.

Terowongan ampera, yang merupakan terowongan langsung menuju lokasi kawah juga sudah diperpanjang hingga sekitar 500 meter. Pintu masuk terowongan itu juga sudah dibuat pagar besi dan dikunci, saat hari - hari biasa, sehingga pengunjung tidak bisa masuk, mencegah terjadinya korban jiwa.

Kegiatan ini, kata Edhi rencananya juga berlangsung hingga dua hari, mulai Sabtu - Minggu (13-14/11). Hari Sabtu ini, adalah berbagai kegiatan lomba, sementara keesokan harinya, Minggu pengumuman pemenang.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Kelud, Koirul Huda mengatakan kondisi gunung itu saat ini masih belum menunjukkan aktivitas yang lebih, statusnya juga masih "aktif normal".

Walaupun gunung itu masih berada di level terendah, Huda menegaskan tetap melarang pengunjung mendekati zona-zona berbahaya, seperti lokasi kawah. Masih ada kandungan gas berbahaya di sekitar kawah, pascameletus secara "effusif" tahun 2007 lalu tersebut.

"Statusnya saat ini masih aktif normal, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Kalau berbahaya, apa mungkin kami mengizinkan kegiatan ini (Festival Kelud)," ujarnya ditemui di lokasi festival.(*) Sumber
(T.ANT-073/R009)