Jutaan Tanaman Salak Rusak Akibat Merapi
Asap sulfatara masih terus terlihat membumbung ke atas dari Desa Sukabumi, Cepogo, Boyolali, Jateng, Senin (15/11). (ANTARA/Wihdan Hidayat)
Yogyakarta (ANTARA News) - Sebanyak 4,9 juta tanaman salak di kawasan Gunung Merapi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, rusak akibat erupsi gunung itu.

"Kerusakan pada tanaman buah komoditas andalan Kabupaten Sleman ini sebagian besar disebabkan terkena abu vulkanik Merapi," kata Kepala Dinas Pertanian (Distan) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Nanang Suwandi, di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, dari 4,9 juta tanaman salak tersebut, sebanyak 3,4 juta tanaman mengalami kerusakan berat, 992.531 tanaman rusak sedang, dan 7.484 tanaman rusak ringan.

"Selain merusak tanaman salak, abu vulkanik Merapi juga ikut mempengaruhi kerusakan pada tanaman hias, jamur, dan tanaman pangan lain. Namun, tanaman pangan yang mengalami kerusakan cukup serius," katanya.

Ia mengatakan tanaman padi yang mengalami puso tercatat sebanyak 52 hektare. Selain itu, juga tercatat 123 hektare lahan pertanian yang mengalami kerusakan berat, 1.591 hektare lahan rusak ringan, dan 1.766 hektare lahan terkena dampak erupsi Merapi.

"Kami sedang melakukan berbagai upaya untuk mengembalikan potensi pertanian korban Merapi. Kami telah memberikan beberapa bantuan, dan saat ini sedang dilakukan identifikasi serta perbaikan tanaman pertanian yang masih bisa diselamatkan," katanya.

Menurut dia, wilayah Kabupaten Sleman yang merupakan salah satu lumbung padi di DIY menjadi daerah yang parah terkena hujan abu vulkanik Merapi. Hampir seluruh lahan pertanian yang berada di wilayah itu terkena abu vulkanik akibat erupsi Gunung Merapi.

"Petani di Sleman merugi karena tanaman yang ditanam di persawahan terkena abu vulkanik. Oleh karena itu, kami berupaya agar kerugian yang lebih besar dapat dihindari," katanya.(*) Sumber

B015*E013/M008