Seni di Yogyakarta tak Berhenti Lama

Pameran seni rupa berjudul ''Seni Tak Berhenti Lama'' di Taman Budaya Yogyakarta (TBY) menampilkan karya seni yang dibuat pelukis di malam tahun baru 2009 lalu. ''Ketika seniman bertemu, berkumpul di malam tahun baru 2009, membuat karya kolaberoasi,'' kata Edo Nurcahyo, panitia pameran seperti dikutip Kedaulatan Rakyat, di Yogyakarta, Sabtu (24/1/2009).

Kata Edo, pameran ini tergolong spesifik karena keterlibatan pelukis dari berbagai generasi. Di antaranya, Joko Pekik, Suatmaji, Hari Ong Wahyu, Bambang Heras, Nasirun, Yuwantoro Adi dan Hari Budiono.

Menurut Joko Pekik dan Suatmadji, pameran ini merupakan peristiwa yang sangat penting dalam belantara seni rupa Indonesia. ''Itu kalau orang tahu sejarah dunia seni rupa di Indonesia,'' kata Joko Pekik yang melakukan kolaborasi dengan Suatmaji membuat lukisan berjudul ''Berburu Istana.''

Lukisan ''Berburu Istana'' menggambarkan kondisi saat ini yaitu saat kampanye untuk meraih kursi di Istana Presiden pada Pemilu April 2009 mendatang. Menurut sebuah sumber, lukisan ini telah ditawar Rp 300 juta.

Sedang menurut Sudarmadji, pelukis dan dosen seni rupa UNS mengatakan pameran yang menghadirkan karya kolaborasi di Indonesia dapat dihitung dengan jari. Kolaborasi pernah dilakukan bersama-sama oleh Affandi, Basuki Abdoelah, Hendrawan Gunawan, Soejojono sekitar tahun 1970-an. 

Kolaborasi yang difasilitasi oleh Ir Ciputra, keempat pelukis saling melukis potret diri. Affandi melukis Soejojono, Soejojono melukis Affandi dan Basuki Abdoelah melukis Hendra Gunawan, Hendra Gunawan melukis Basuki Abdoelah.

Setelah itu baru dilaksanakan pada pergantian dari tahun 2008 ke 2009. ''Maka tidak mengherankan jika kolektor sudah mengincar karya-karya kolaborasi yang termasuk langka,'' kata Sudarmaji.  Sumber