Gabung dan hasilkan uang dengan memasang iklan di kumpulblogger.com
Share |

Tuesday, September 28, 2010

Geblek Kenteng 'Bu Parti', Jajanan Khas Paling Dicari

Geblek Kenteng 'Bu Parti' siap santap. Foto: Jarot Sarwosambodo

PURWOREJO (KRjogja.com) - Setiap daerah memiliki makanan khas sendiri-sendiri. Jika wilayah Banyumas terkenal dengan makanan khasnya berupa tempe keripik dan mendoan, Kebumen juga dikenal snack bernama lanting, bahkan Yogyakarta tersohor bakia pathuknya, maka Kabupaten Purworejo juga punya geblek. Dan panganan khas yang paling terkenal adalah geblek Kenteng "Bu Parti" di Dusun Kenteng Kelurahan Kledungkradenan Kecamatan Banyuurip.
  
Makanan khas tersebut banyak diburu masyarakat, khususnya mereka yang menjadi perantau. Sebab, dipastikan, mereka akan jarang menemukan makanan tersebut di kota tempat mereka bekerja. Momentum itulah yang membuat penjual makanan tradisional selalu banjir pesanan saat lebaran, termasuk geblek khas Purworejo.
  
Setiap lebaran, warung sederhana di Pasar Kenteng tersebut dipadati  warga Purworejo yang kembali dari perantauannya. "Mereka sengaja datang kesini untuk membeli geblek. Makanan itu dibawa pulang ke kota asalnya sebagai oleh-oleh," tutur Rani Eka Lestari (27), pemilik warung geblek Kenteng "Bu Parti", kepada KRjogja.com, Senin (13/9).
  
Saat musim lebaran, warung geblek Kenteng "Bu Parti" memroduksi sedikitnya 1,5 kuintal makanan tradisional tersebut. Pada hari biasa, Winarti hanya membuat tidak lebih dari 40 kilogram geblek.
  
Rani menjual geblek matang seharga Rp 250 setiap buah. Geblek mentah ia jual Rp 4.000 setiap plastik, berisi sekitar 24 buah geblek. Geblek mentah mampu tahan hingga satu minggu. Geblek matang juga tahan lama, namun jika sudah dingin, rasanya kurang nikmat.
  
Geblek dikatakan unik lantaran jarang ada di kota besar. Geblek merupakan makanan khas yang terbuat dari tepung tapioka (pati). Rasa yang unik dan renyah didapat dari campuran bumbu berupa bawang putih dan garam. "Bumbunya sederhana, namun karena tepung tapioka juga punya aroma yang khas, rasa geblek jadi enak dan gurih," bebernya.
  
Geblek dibuat dengan mengadon bumbu dan tepung tapioka. Setelah tercampur, adonan dibentuk seperti donat kecil dengan lubang ditengahnya. Kemudian, donat kecil tersebut dirangkai menyerupai untaian rantai.
  
Makanan yang sudah setengah jadi tersebut digoreng dalam minyak dingin. "Jangan masukkan geblek dalam minyak yang sudah panas, pasti akan meledak. Meski ledakannya kecil, namun cipratan minyak bisa mengenai anggota badan," ucapnya.
  
Geblek nikmat disantap saat masih panas. Untuk menambah citarasa, konsumen bisa memakannya dengan sambal kacang. Geblek Kenteng "Bu Parti" juga menyediakan sambal kacang di warungnya.
(R-1) Sumber

0 komentar:

Subscribe via email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Followers

Leave a Message In Here

Book Store


Masukkan Code ini K1-7Y291Y-B
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com

Archives

  © Blogger template 'The Lake' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP