Gabung dan hasilkan uang dengan memasang iklan di kumpulblogger.com
Share |

Tuesday, September 28, 2010

Wader Bu Jazman, Renyah dan Berprotein Tinggi

Wader khas Yogyakarta buatan Bu Jasman, renyah dan gurih. (Foto: Fira N)

YOGYA (KRjogja.com) - Wader atau ikan kecil yang hampir mirip ikan teri ini sepintas bukanlah sesuatu yang istimewa. Namun ditangan Bu Jasman, wader dipoles menjadi lauk makan dan camilan yang lezat. Tak heran wader bu Jasman menjadi oleh-oleh khas Yogyakarta yang ngangeni .
Berkat wader inilah Warung Bu Jazman yang terletak di Jalan Ikip PGRI No.403 Kalibayem, Yogyakarta ini tak pernah sepi pembeli untuk sekedar mencicipi atau membelinya sebagai oleh oleh.

Di Yogyakarta wader banyak dijual terutama di rumah makan atau di kios-kios penjual oleh-oleh. Ikan ini banyak dijumpai di sungai-sungai sekitar Yogya dan tidak terlalu sulit menangkapnya karena hidupnya bergerombol. Saking populernya wader sudah dianggap sebagai salah satu camilan khas kota Yogyakarta. Ikan ini biasanya dibungkus dalam bungkus plastik transparan sebagai oleh-oleh khas.

" Meskipun kecil namun rasanya yang renyah, nikmat serta mengandung banyak protein yang pasti membuat ingin ketagihan," tandas Pemilik Warung Wader, Jasman yang sudah menjual berjualan wader dan aneka lauk pauk ikan air tawar lainnya sejak tahun 1963 kepada 
KRjogja.com, beberapa waktu lalu.

Bu Jasman mengatakan setiap hari dirinya mampu mengolah wader-wader ini hingga 70 kilogram. Jumalh sebanyak itu is didapatkan dari penjual-penjual ikan lokal yang ada di sekitar daerahnya tinggal dan dipasok dari Cilacap dan Kebumen. "Untuk penjual di daerah sini biasanya hanya memasok 10 kg sedangkan dari luar daerah bisa didatangkan 50 hingga 60 kg," ujarnya.

Mengenai pengolahannya Jazman mengatakan cukup mudah dan hanya menggunakan bahan bakar dari kayu untuk menggorengnya agar rasanya benar-benar gurih dan matangnya merata. pengolahan wader dilakukan dengan cara membersihkan wader tersebut kemudian diberi bumbu dan tepung terigu dan di goreng dalam minyak yang panas dengan kayu bakar. "Penggorengan yang benar akan menghasilkan wader yang matang merata dan awet renyahnya jika dibawa pulang," katanya.

Lebih lanjut Jasman mengatakan biasanya pembeli justru datang dari luar kota dan laris saat musim liburan tiba untuk dijadikan oleh-oleh bagi sanak saudara mereka. Kebanyakan pembeli justru dari luar Jawa seperti orang Sumatera dan Kalimantan yang sangat menggemari wader ini. "Harganya cukup terjangkau karean satu kilo hanya dihargai Rp.80 ribu dengin isi yang lumayan banyak baik itu untuk wader sedang ataupun kecil sama saja harganya, namun pembeli bisa membeli sesuai dengan takaran yang diinginkannya," imbuhnya.

Selain itu wader juga biasanya disajikan sebagai lauk untuk makan. Bahkan ikan ini populer di warung-warung sebagai salah satu lauk yang disantap bersama dengan lalapan seperti timun, daun kemangi beserta sambal sesuai selera. Rasanya yang renyah seperti kerupuk dijamin bisa memuaskan lidah. 
(Fir) Sumber

0 komentar:

Subscribe via email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Followers

Leave a Message In Here

Book Store


Masukkan Code ini K1-7Y291Y-B
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com

Archives

  © Blogger template 'The Lake' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP