Gabung dan hasilkan uang dengan memasang iklan di kumpulblogger.com
Share |

Tuesday, September 28, 2010

Tongseng Kopyok Khas Kaliurang

Tongseng Kopyok (Foto : Nova Susanti)

Pagi itu cuaca cerah, saya bergegas menuju kawasan Kaliurang, takut jika kesiangan cuaca akan berubah. Mengingat belakangan ini cuaca sulit diprediksi. Kebetulan hari itu bertepatan dengan hari Minggu jadi jalanan menuju ke arah utara sedikit ramai.

Sesampainya di pintu gerbang Kaliurang harus mengantri membayar retribusi karena memang penuh pengunjung. Sembari mengantri saya pun membayangkan seperti apa ya tongseng kopyok. Mengira-ira apakah mirip tongseng kambing yang penuh dengan kolestrol.


Pagi itu memang masih lengang, namun siapa sangka malam harinya warung tersebut full pengunjung. Saya pun disambut oleh sang empunya warung, Mbah Ganis (44 tahun) begitu Dia minta dipanggil. Saya sedikit heran, kok minta dipanggil mbah? Padahal umur juga belum begitu uzur. Lalu sedikit dia bercerita, seumuran saya seharusnya udah punya cucu tapi saya baru punya anak berumur 6 bulan.

Oh, begitu saya pun hanya mengangguk sambil tertawa ada-ada saja. Pertanyaan saya mengenai tongseng kopyok pun berlanjut. 

”Tongseng kopyok ini diawali dengan perjalanan berharga saya yang memang hobi wisata kuliner. Tidak punya profesi yang bisa dihandalkan kala itu karena saya lulusan STM, karena hobi saya jajan makanan keluar masuk pasar akhirnya saya memberanikan diri membuka usaha ini, ” ungkapnya kepada KRjogja.com baru-baru ini. 

Lantas bagaimana tampilan dari tongseng tersebut kok bisa dinamakan tongseng kopyok? Mbah Ganis menjelaskan dulu tongseng ini namanya tongseng mawut. Karena perpaduan tongseng dengan kopyokan telur maka tongseng mawut berganti menjadi tongseng kopyok. 

” Penyajian tongseng ini seperti sate, kuahnya kita beri kopyokan telur. Bisa dari telur ayam, bebek. Dagingnya juga dari daging kelinci, kambing ataupun ayam tapi bisa juga campuran. Bumbunya terdiri dari rempah-rempah, ” jelas bapak satu putra ini. 

Sajian dalam mangkok kecil dengan kuah pedas bercampur bawang bombay, beberapa tusuk daging, dengan taburan daun bawang memberikan aroma yang menusuk hidung. Sebagai pelengkap nasi putih hangat dan es jeruk. ” Ini Mbak yang namanya tongseng kopyok. Monggo silahkan dicicipi, ”katanya.

Ternyata ini kuliner yang banyak diburu di kawasan Kaliurang. Mencoba untuk merasakan daging kelinci yang mirip dengan daging ayam. Mencampur kuah dengan nasi dan daging. Hap, paduan bumbu mulai berasa dan beradu dengan indera pencecap. Ternyata memang enak, terobatilah rasa penasaran saya akan kelezatan tongseng kopyok ini
. (Nova Susanti) Sumber

0 komentar:

Subscribe via email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Followers

Leave a Message In Here

Book Store


Masukkan Code ini K1-7Y291Y-B
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com

Archives

  © Blogger template 'The Lake' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP