Kerajinan Bernilai Tinggi Dari Perpaduan Mancung dan Erosi

BANTUL_Bagaimana jadinya kalau dua jenis kerajinan yang berbeda dipadukan menjadi kerajinan. Hal itulah yang dilakukan Mulyono (30 tahun), pengrajin asal Bantul. Mulyono memadukan kerajinan Mancung dan Erosi menjadi satu sehingga tercipta kerajinan yang bernilai tinggi.

Mulyono berhasil memadukan mancung dan erosi menjadi kerajinan kap lampu yang menarik. Kedua bahan tersebut dijadikan satu hingga menjadi kerajinan yang eksotik, sehingga mampu memberikan kesan dan nilai yang tinggi.

Mancung merupakan kelopak bunga kelapa. Mancung biasanya hanya digunakan sebagai kayu bakar dipedesaan. Bentuk mancung yang panjang dan mengerujut diujungnya memang menarik untuk dibuat kerjinan. Sedang erosi adalah kerajinan dari kumpulan  potongan-potongan kayu yang dibentuk menjadi bentuk sesuai keinginan. 

"Perpaduan mancung dan erosi ini ide kreasi saya sendiri", ungkap Mulyono.

Menurut Mulyono, dirinya berharap dengan perpaduan ini, akan tercipta hasil seni yang lebih tinggi.

Mulyono yang membuka showroom di kasongan ini menjual kap lampu perpaduan mancung dan erosi ini dengan harga Rp 165ribu.

Tanggapan pasar terhadap kerajinan ini cukup bagus. Hanya dalam satu bulan setelah mampu menciptakan kerajinan kap lampu dari mancung dan erosi, ia kini telah banyak pesanan. Walaupun memang belum dalam jumlah besar, tetapi hasil karyanya ini telah dikirim ke Pekan Baru, Jakarta, Surabaya dan Solo.

Proses pembuatanya pun tidak sulit. Mancung dan erosi hanya dipadukan secara langsung. Untuk mancung, diukir dahulu dengan gambar wajah. Sedang erosi, hanya ditempel saja. SEtelah itu dilakukan finishing untuk memperindah kap lampu dengan menggunakan cat lukis. Sumber