Gabung dan hasilkan uang dengan memasang iklan di kumpulblogger.com
Share |

Monday, October 25, 2010

Ayam Panggang Gandu.... Yamiiii

Ayam Panggang Gandu.... YamiiiiMagetan - Setiap orang pasti sudah pernah menyatap lezatnya ayam panggang. Namun, berbeda halnya dengan ayam panggang di sentra ayam panggang Gandu, di Desa Gandu, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Selain keunikan, yakni hampir satu desa penduduknya menyediakan menu ayam panggang dengan konsep rumah makan ala kampung lesehan, juga aneka rasa ayam panggang yang ditawarkan benar-benar "mak nyus" (enak tenan) dan membuat ketagihan.

"Ayamnya berasal dari ayam kampung (buras) pilihan. Kami selalu menyediakan daging ayam yang segar, yang berasal dari ayam yang masih hidup dan sehat. Bahkan, para pembeli bisa memilih ayamnya sendiri untuk kemudian disembelih dan dimasak," ujar salah satu pengelola ayam panggang di sentra ayam panggang Gandu, Ibu Suharni.

Selain dagingnya yang selalu segar, ayam-ayam ini dimasak dengan cara tradisional, yakni dipanggang di perapian dengan menggunakan kayu jati. Bumbu yang diracik juga bermacam-macam, tergantung selera.

"Ada racikan bumbu ayam panggang bawang, ayam panggang bumbu rujak, ataupun ayam panggang rasa orisinil. Semuanya dipanggang dengan cara tradisional dan mengandalkan bumbu dapur rempah khas Indonesia," terang dia.

Satu porsi ayam panggang Gandu ukuran kecil cukup untuk dua orang dihargai Rp30.000,00, sedangkan ukuran besar cukup untuk tiga hingga empat orang anggota keluarga, bisa mencapai Rp45.000,00 hingga Rp50.000,00.

Satu porsi tersebut terdiri dari satu ekor ayam panggang, satu bakul nasi hangat, lalapan sayuran mentah, urap (sayuran direbus dan dicampur dengan parutan kelapa yang telah diberi bumbu dan dikukus), serta trancam (hampir sama dengan urap, hanya sayurannya masih mentah).

Sajian ini masih ditambah lagi dengan aneka rasa sambal yang menggugah selera. Yakni sambal tomat segar, sambal bawang, sambal terasi, dan sambal bajak. Para pecinta sambal benar-benar akan dimanjakan. Gigitan ayam panggang yang gurih ini, akan terasa "nendang" jika di"senggol"kan ke sambal sesuai selera.

Sebelum dipanggang, ayam-ayam yang telah disembelih ini direbus dan dibersihkan bulu-bulunya. Setelah dicelupkan ke dalam kaldu berbumbu rempah, daging ayam ini siap dipanggang di perapian sambil dilumuri racikan bumbu wanag, rujak, ataupun orisinil.

Setelah ayam mantang, masih dilumuri lagi dengan bumbu sesuai selera. Sehingga saat dihidangkan, ayam panggang tersebut akan terlihat merekah dan menggugah selera. Selain itu, aromanya pasti membuat pecinta kuliner daging ayam ketagihan.

"Setiap berkunjung ke Magetan, saya selalu mampir di ayam panggang gandu. Pilihan ayam kampung dan racikan bumbunya benar-benar pas dengan selera keluarga saya," ungkap saah satu pengunjung asal Lamongan, Sadiono.

Ibu Suharni memaparkan, usaha ayam panggang ini telah digelutinya sejak tahun 1988. Awalnya, ayam panggang ini diedarkan dari rumah ke rumah. Karena memiliki cita rasa yang khas, ayam panggang gandu akhirnya mengalami perkembangan. Kini terdapat sedikitya 20 pengusaha ayam panggang di Desa Gandu.

Rumah makan kampung ini akan melayani pengunjungnya dari pukul 09.00 hingga 17.00 WIB. Dalam sehari, rata-rata mampu menghabiskan 250 ekor ayam kampung. Jumlah tersebut meningkat menjadi 450 hingga 500 ekor jika akhir pekan atau saat liburan. Biasanya, pengunjung yang datang adalah rombongan keluarga ataupun pegawai.

"Untuk mendapatkan ayam-ayam tersebut, kami mencari langsung ke pasar-pasar tradisional di Magetan ataupun memesan dari pengepul ternak ayam yang sudah menjadi langganan," papar Suharni.

Sementara, untuk keperluan memenuhi pelanggannya, Suharni dibantu oleh 20 lebih orang karyawannya. Masing-masing karyawan itu memiliki tugas sendiri-sendiri. Ada yang bagian menyembelih, merebus, memanggang, hingga meyajikan ke pengunjung.

Kini, sentra ayam panggang Gandu, telah menjadi salah satu ikon daerah Magetan. Selain tersohor karena rasanya yang "menggigit", keberadaan sentra ini telah meyerap puluhan tenaga kerja warga desa setempat.

Jika anda penasaran dengan rasa ayam panggang beraneka rasa yang disajikan di rumah makan kampung ala lesehan maka silakan saja datang ke sentra ayam panggang Gandu. Dijamin, anda akan puas dan ketagihan dengan sensansi rasa yang ditawarkan. Sumber

0 komentar:

Subscribe via email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Followers

Leave a Message In Here

Book Store


Masukkan Code ini K1-7Y291Y-B
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com

Archives

  © Blogger template 'The Lake' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP