Gabung dan hasilkan uang dengan memasang iklan di kumpulblogger.com
Share |

Monday, October 25, 2010

Nikmatnya Berbuka dengan Soto Jamur Branggahan

Nikmatnya Berbuka dengan Soto Jamur BranggahanMendengar nama soto, yang terbersit di benak pastilah makanan berkuah yang menggunakan lauk daging sapi atau ayam.

Namun, di Kediri, soto tidak harus menggunakan daging, melainkan bisa menggunakan jamur.

Adalah Aris Imron (28), penjual Soto Jamur Branggahan. Soto yang dijualnya menggunakan jamur merang. Rasa yang disajikanya tentu tidak kalah dengan soto yang menggunakan daging, apalagi bila dinikmati untuk berbuka puasa. Hm, lezat...

Ciri khas jamur itu sengaja ditonjolkan oleh alumnus Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kediri tahun 2000. Selain aman dari lemak, jamur juga membuat tubuh lebih sehat, dengan berbagai kandungan zat di dalamnya.

"Penikmat jamur tidak perlu takut berat badan atau kolesterolnya bertambah, karena aman dari lemak," ucapnya.

Menegnai nama Branggahan, ia mengatakan, diambil dari Desa Branggahan yang sudah terkenal dengan wisata kulinernya berupa soto ayam kampung. 

Untuk itu, ia ingin mencoba menggunakan bahan lainya untuk melengkapi, dengan rasa seperti daging, namun bukan daging.

"Saya ingin menciptakan sensasi rasa soto. Selama ini, orang hanya kenal dengan soto yang menggunakan daging, baik sapi maupun ayam. Rasanya jamur juga tidak kalah dengan daging," papar pria yang asli dari Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek itu.

Untuk membuat soto jamur, ungkapnya, bumbu yang dipersiapkan sama dengan bumbu soto lainya, di antaranya serei, daun pre, serta bumbu dapur lain seperti kunyit, merica, dan bumbu lainya.

Seluruh bumbu itu ditumis dan dicampur ke air yang sudah dididihkan sebelumnya. Soto yang ia buat juga tidak ditambah dengan santan. Hal itu dilakukan, agar rasa soto tidak berubah jika tidak sekali habis.

Demikian juga dengan jamur yang ia beli di pasar. Seluruh jamur - jamur itu ia masak dengan tumis menggunakan bumbu untuk memasak daging. Bumbu seperti lada, bawang putih, bawang merah, hingga kecap ia gunakan agar rasa jamur semakin mantap.

Dalam sehari, Aris mengaku mampu memasak lebih dari 3 kilogram jamur merang. Nasi yang ia masak juga lebih dari 12 kilogram setiap harinya.

"Jumlah itu bisa meningkat hingga lebih dari dua kali lipat saat perayaan hari besar seperti lebaran. Rata - rata, mereka yang singgah ke warungnya adalah para pengemudi baik dari wilayah Kediri maupun luar," tukasnya.

Harga yang ditawarkan untuk sekali soto gurih tersebut cukup murah hanya Rp5.000,00. Harga itu masih standar dan sebanding dengan cita rasa olahan soto yang nikmat.

Usaha yang digeluti sejak lima tahun itu mulai ada hasilnya. Saat ini, ia sudah mempunyai cabang yang lokasinya juga tidak jauh dari lokasi tempat ia berjualan.

Ia mengaku usaha berjualan soto jamur juga cukup menguntungkan. Dalam satu hari, ia mampu mengantongi uang bersih hingga Rp1,5 juta. Nominal tersebut tentunya juga bertambah di hari - hari yang ramai seperti musim liburan maupun lebaran. 

Ia berencana mengembangkan usaha ini dengan membuat berbagai macam olahan dari jamur. Ia yakin masyarakat dapat menerimanya dengan bukti usaha itu semakin berkembang.

Sementara itu, Nana, salah seorang pembeli dari Tulungagung mengaku cukup menikmati soto jamur yang dijual oleh Aris.

Ia mengatakan baru kali ini makan soto jamur yang rasanya juga tidak mengecewakan untuk disantap saat berbuka puasa.

"Rasanya cukup enak dan harganya juga standar," ujarnya seraya berkata ingin kembali lagi kapan - kapan jika singgah di Kediri. Siapa mau mencoba ?! Sumber

0 komentar:

Subscribe via email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Followers

Leave a Message In Here

Book Store


Masukkan Code ini K1-7Y291Y-B
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com

Archives

  © Blogger template 'The Lake' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP