Gabung dan hasilkan uang dengan memasang iklan di kumpulblogger.com
Share |

Monday, October 25, 2010

Kerang Batik Pertahankan Warisan Nusantara

Kerang Batik Pertahankan Warisan NusantaraKediri - Pascapenetapan batik sebagai salah satu warisan dunia asal Indonesia oleh PBB per 2 Oktober 2009, ekspansi komoditas itu di dunia bisnis nusantara kian berkembang. Padahal, dulu batik hanya dikenakan para pejabat kerajaan tertentu dan kini kalangan remaja juga gencar memakainya.

Di sisi lain, upaya mempertahankan budaya bangsa tak hanya melalui pemakaian busana motif batik. Sekarang, penggemar batik di dunia kuliner mulai bermunculan.

Salah satunya, Tita Ajeng yang meminati masakan Kerang Batik Asam Manis olahan pengusaha makanan laut di Depot Airlangga Jalan Adi Sucipto Kediri.

"Biasanya saya bergelut dengan batik saat bingung mencari model pakaian yang akan dijual ke konsumen. Namun, ketika memilih menu makanan di depot ini kedua mata saya langsung terpana dengan keunikan nama masakan tersebut," kata perempuan pengusaha garmen berusia 26 tahun ini.

Rasa penasarannya yang mendalam, ulas dia, terpuaskan setelah menunggu hantaran kerang pesanannya datang.

"Mmh, aroma lautnya sangat terasa meskipun makan malam saya kala itu hanya diolah dengan sederhana," tuturnya.

Kerang bercangkang motif batik yang sudah direbus itu, tambah dia, hanya dibumbui beberapa siung bawang putih, bawang merah, dan merica putih secukupnya. Namun, sesampai di lidah rasanya asam dan manis.

"Kedua rasa itu berasal dari beberapa sendok teh cuka, saos sambal, dan saos tomat secukupnya. Makanan asli olahan 'wong' Kediri ini terbilang unik dan kental dengan budaya bangsa Indonesia," paparnya.

Sementara itu, mengenai momentum tepat menyantap masakan kerang yang tersaji versi jumbo itu, terang dia, saat berkumpul bersama keluarga tercinta. Apalagi ketika menikmati sepiring nasi putih, seporsi kerang batik asam manis, dan segelas air jeruk hangat konsumen cukup mengeluarkan dana terjangkau atau di bawah Rp40.000,00 per orang.

"Namun, satu tips dari saya sebelum memesan beragam menu di depot ini yakni harus sabar menanti hidangan bisa tersaji di meja kita atau minimal 1 jam. Apalagi, depot ini tak pernah sepi pembeli baik di makan di tempat maupun di bawa pulang," ujarnya. Sumber

0 komentar:

Subscribe via email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Followers

Leave a Message In Here

Book Store


Masukkan Code ini K1-7Y291Y-B
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com

Archives

  © Blogger template 'The Lake' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP