Gethuk "Lindira" ala Bu Ira...

"Mas, gethuknya kok enak, beli di mana ini ya?," tanya salah seorang kepada teman duduknya saat menghadiri sebuah rapat di sebuah BUMN di Surabaya yang menghidangkan penganan ringan itu.

Apa istimewanya penganan bernama gethuk itu, sehingga membuat penikmatnya tidak bisa menahan keingintahuannya terkait tempat untuk mendapatkan kue tersebut dalam jumlah banyak.

Kudapan yang bernama gethuk terbuat dari bahan dasar singkong berwarna kuning yang direbus dan kemudian dihaluskan adalah jenis makanan yang tidak asing lagi bagi orang Indonesia, sekalpun namanya beragam.

Mungkin yang banyak diketahui masyarakat adalah gethuk lindri, tapi rupaya Ibu Ira, warga Wonocolo, Surabaya itu, menyebut produk buatannya dengan nama gethuk Lindira, yakni gethuk Lindri buatan Bu Ira.

Tidak salah, kalau ada orang yang mengatakan adanya perbedaan rasa pada gethuk Lindira dibandingkan produk-produk gethuk lainnya.

"Rasanya gurih dan enak, apalagi dipadu dengan parutan kelapa muda," kata Icank yang berprofesi sebagai fotografer sebuah perusahaan media nasional yang tidak berhenti mengomentari nikmatnya gethuk Lindira itu.

Menurut Ira, wanita muda berputra dua itu, gethuk yang ia produksi itu sebenarnya biasa-biasa saja, tapi yang perlu mendapat perhatian adalah kualitas singkong, bahan dasar kue tradisional tersebut, harus "meduk". "Selain resep 'rahasia' perusahaan," katanya sambil tersenyum. 

"Singkongnya harus yang tua (meduk dan empuk), supaya hasilnya bagus dan lembut," katanya dan diakuinya bahwa kendala yang selama ini ia hadapi adalah kualitas singkong yang kadangkala jelek atau biasa disebut "ganyong".

Tapi sayang penikmat gethuk itu tidak bisa menikmatinya sewaktu-waktu, karena produksi yang dihasilkan masih berdasarkan pesanan.

Selama ini Ira hanya melayani berbagai macam kudapan ringan, seperti kue lumpur kentang atau hijau pandan, pisang goreng kipas keju, dan lain-lainnya untuk acara hajatan, berdasarkan pesanan. Sumber