Gabung dan hasilkan uang dengan memasang iklan di kumpulblogger.com
Share |

Wednesday, October 13, 2010

Museum Gunung Api Merapi



Sebuah bangunan moderen berdiri dengan megahnya di lereng selatan Gunung Merapi. Tepatnya, loksinya terletak di Desa Harjobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta, atau sekitar lima kilometer dari kawasan obyek wisata Kaliurang.

Bangunan tersebut adalah Museum Gunung Api Merapi (MGM) yang diresmikan pada 1 Oktober 2009 lalu oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Purnomo Yusgiantoro.

Museum yang dibangun di atas tanah seluas 3,5 hektar dengan bangunan induk museum seluas 4.470 meter persegi tersebut diharapkan menjadi aset geo-wisata baru di wilayah propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Museum ini juga bermanfaat sebagai wahana edukasi konservasi yang berkelanjutan serta pengembangan ilmu kebencanaan gunungapi, gempabumi, dan bencana alam lainnya. Dengan visi dan harapan itulah Museum Gunung Api Merapi ini diperkenalkan dengan sebutan 'Merapi Jendela Bumi'.

Layaknya sebuah candi, Museum Gunung Api Merapi juga memiliki undak, kaki, badan, dan kepala. Menurut filosofi Hindu, bagian kepala berbentuk kerucut dianalogikan sebagai gunungapi yang merupakan sumber kehidupan masyarakat sekitarnya. 

Sementara pada dinding lobby dipenuhi dengan relief yang menggambarkan kehidupan gunung api dan manusia. Pada bagian tengah lobby tersaji sebuah maket gunung api berskala besar lengkap dengan uap.

Sedangakan pada dinding kanan lobby terdapat proses pembuatan museum yang dimulai dari penandatanganan MoU, proses pembangunan, dan akan segera dilengkapi dengan momentum peresmian museum. 

Selain area lobby, Museum Gunungapi Merapi dilengkapi dengan ruangan-ruangan yang mengambil tema Volcano World, On The Merapi Volcano Trail, Manusia dan Gunungapi, Bencana Gempabumi dan Tsunami, Bencana Gerakan Tanah, Diorama, Peralatan Survey, Extra-terrestrial Volcano, Film Show, dan fasilitas penunjang lainnya. 

Rencanaya, museum ini nantinya juga akan kembangkan sebagai tempat wisata yang representatif dengan cara melengkapinya dengan taman, area parkir, dan plasa sebagai sarana dan fasilitas bagi pengunjung museum. Sumber

0 komentar:

Subscribe via email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Followers

Leave a Message In Here

Book Store


Masukkan Code ini K1-7Y291Y-B
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com

Archives

  © Blogger template 'The Lake' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP